Edisi 4 Desember 2016
Alhamdullilah senang penulis bisa menjumpai bapak-ibu dalam posting Pengajian Ahad pagi Masjid Khoirul Ummi Kasihan Tamantirto ini. Dalam Pengajian pagi ini ada hal yang sangat menarik karena disamping seperti sebelumnya jika di bawakan oleh beliau bp Ustad Jumadi, akan selalu membawa seperangat media elektronik LCD dan perlengkapanya dalam menyampaikan materinya.
Topik kali ini adalah mengenai Amal Jariyah dan Dosa Jariyah. Yaitu dosa perbuatan yang di himpun dari awal dan di wariskan secara terus menerus, banyak dan sampai banyak.
Sebagai contoh seorang guru Iqro, maka dia akan mengajarkan dari anak santri 1 ke santari berikutnya, jika, dari mereka kelak nanti bisa membaca Iqro dengan benar dan mengajarkan lagi ke teman , lalu teman ke teman maka seterusnya akan berakar dan banyak.
Hal yang menjadi menariknya adalah" Warga muhammdiyah tidak hapal Mars Muhammdiyah dan Aisyiyah, itulah yang dialami beberapa bapak ibu di pengajian ini termasuk penulis sendiri, lucu dan sangat disayangkan. Hal ini menunjukkan bahwa kita belum sepenuhnya menjadi sosok yang benuansa Muhammdiyah dalam arti yang sebenarnya.
Ini tergambar saat beliau bp ustad meperlihatkan tokoh-tokoh dalam uang kita, kita dan penulis tidak banyak memperhatikan nama-nama pahlawan nasional yang ada di uang itu, hapal Uangya tapi tidak hapal nama pahlawan-nya, itulah kesamaan pandangan kita terhadap Muhammdiyah kita di muhammdiyah tapi tidak memperhatikan yang kita ikuti, ibarat seperti uang tadi.Demikan sekilas berita ahad pagi dari khoirul ummi, semoga bermanfaat
Terimakasih
Waasalamu,alaikum Wr Wb.
